PENGERTIAN PENDIDIKAN ISLAM
Dalam konteks Islam, pendidikan secara
bahasa (lughatan) ada tiga kata yang digunakan. Ketiga kata tersebut,
yaitu : 1) At-tarbiyah, 2) Al-ta’lim, dan 3) Al-ta’dib.Ketiga
kata tersebut memiliki makna yang saling berkaitan saling cocok untuk pemaknaan
pendidikan dalam Islam. Ketiga makna itu mengandung makna yang amat dalam,
menyangkut manusia dan masyarakat serta lingkungan yang dalam hubungannya
dengan Tuhan berkaitan dengan satu sama lain.
At-tarbiyah (التربية)
berakar dari tiga kata, yakni pertama, berasal dari kata rabba
yarbu (يربو
– ربا) yang artinya bertambah dan bertumbuh. Kedua, berasal
dari kata rabiya yarbi (يربى – ربي) yang artinya tumbuh dan
berkembang. Ketiga, berasal dari kata rabba
yarubbu (يربو
– رب) yang artinya memperbaiki, membimbing,
menguasai, memimpin, menjaga dan memelihara. Al-ta’lim (التعليم)
secara ligahwy berasala dari kata fi’il tsulasi
mazid biharfin wahid, yaitu ‘allama yu ‘allimu (يعلم – علم).
Jadi ‘alama (علم) artinya mengajar. Al-ta’adib (التأديب)
berasal dari kata tsulasi maszid bihaijmn wahid, yaitu‘addaba
yu ‘addibu (يأدب
– أدب). Jadi ‘addaba (أدب)
artinya memberi adab. Elain yang tiga disebutkan diatas ada lagi istilah “riadhah” yang
berarti pelatihan.
Menurut Abu ‘Ala al-Mardudi kata rabbun (رب)
terdiri atas dua huruf ra dan ba tasydid yang
merupakan pecahan dari kata tarbiyah yang berarti pendidikan,
pengasuhan dan sebagainya. Selain itu kata ini mencakup banyak arti seperti
“kekuasaan, perlengkapan pertanggung jawaban, perbaikan, penyempurnaan, dan
lain-lain.” Kata ini juga merupakan predikat bagi suatu kebesaran, keagungan,
kekuasaan, dan kepemimpinan. Didalam al-qur’an misalnya kata rabbun (رب)
terdapat dalam surat alfatihah ayat ke dua.
Pengertian ta’lim menurut Abd. al-Rahman
sebatas proses penstrasferan pengetahuan antar manusia. Ia hanya dituntut untuk
menguasai pengetahuan yang ditransfer secara kognitif dan psikomotorik, atau
tetapi tidak dituntut pada domain afektif. Ia hanya sekedar memberi tahu atau
memberi pengetahuan, tidak mengandung arti pembinaan kepribadian, karena
sedikit sekali kemungkinan arah pembentukan kepribadian yang disebabkan
pemberian pengetahuan. Selanjutnya kata ta’lim juga terdapat
dalam al-qur’an surat Al-baarah : 31.
Selanjutnya kata ta’dib menurut al-Atas
adalah pengenalan dan pengakuan tempat-tempat yang tepat dan segala sesuatu
yang didalam tatanan penciptaan sedemikian rupa, sehingga membimbing kearah
pengenalan dan pengakuan kekuasaan dan keagungan Tuhan didalam tatanan wujud
dan kebenarannya. Kata ta’dib terdapat didalam hadits
Rasulullah SAW : “Tuhanku telah menta’dib (mendidik)ku maka ia
sempurnakan ta’dib (pendidikan)ku.”
Sedangkan kata riyadhah hanya
dipopulerkan oleh al-Ghazali. Baginya riyadhahadalah proses
pelatihan individu pada masa kanak-kanak. Berdasarkan pengertian tersebut,
al-Ghazali hanya menghususkan penggunaan al-riyadhah untuk
fase kanak-kanak, sedang fase yang lain tidak tercakup didalamnya.
2. Menurut Istilah (ishtilahan) /
Terminology
Pendidikan Islam adalah proses
transisternalisasi atau transaksi pengetahuan dan nilai-nilai Islam kepada
peserta didik malalui upaya pengajaran, pembiasaan, bimbingan, pengasuhan,
pengawasan, dan pengembangan potensi, guna mencapai keselarasan dan kesempurnaan
hidup didunia dan akhirat.
3. Menurut Para Ahli / Tokoh Pendidikan Islam
Adapun yang dimaksud dengan pendidikan
Islam sangat beragam, hal ini terlihat dari definisi pendidikan Islam yang
dikemukakan oleh beberapa tokoh pendidikan berikut ini:
Prof.Dr. Omar Mohammad At-Toumi
Asy-Syaibany mendefinisikan pendidikan islam sebagai proses mengubah tingkah
laku individu pada kehidupan pribadi, masyarakat, dan alam sekitarnya, dengan
cara pengajaran sebagai suatu aktivitas asasi dan sebagai profesi di antara
profesi-profesi asasi dalam masyarakat. (Asy-Syaibany, 1979: 399) Pengertian
tersebut memfokuskan perubahan tingkah laku manusia yang konotasinya pada
pendidikan etika. Selain itu, pengertian tersebut menekankan pada aspek-aspek
produktivitas dan kreatifitas manusia dalam peran dan profesinya dalam
kehidupan masyarakat dan alam semesta.
Dr. Muhammad SA Ibrahimy (Bangladesh)
mengemukakan pengertian pendidikan islam sebagi berikut; Islamic
education in true sense of the term, is a system of education which enables a
man to lead his life according to the islamic ideology, so that he may easily
mould his life in according with tenent of islam. (Pendidikan dalam
pandangan yang sebenarnya adalah suatu sistem pendidikan yang memungkinkan
seseorang dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan cita-cita islam,
sehingga dengan mudah ia dapat membentuk hidupnya sesuai dengan ajaran islam.)
Dr. Muhammad Fadhil Al-Jamali memberikan
pengertian pendidikan islam sebagai upaya mengembangkan, mendorong, serta
mengajak manusia untk lebih maju dengan berlandaskan nilai-nilai yang tinggi
dan kehidupan yang mulia, sehingga terbentuk pribadi yang lebih sempurna, baik
yang berkaitan dengan akal, perasaan, maupun perbuatan.
Yusuf al-Qardhawi memberi pengertian
pendidikan Islam sebagai Pendidikan manusia seutuhnya, akal dan hatinya, rohani
dan jasmaninya, akhlak dan keterampilannya.
Mustafa al-Gulayaini bahwa
pendidikan Islam adalah menanamkan akhlak yang mulia di dalam jiwa anak dalam
masa pertumbuhannya dan menyiraminya dengan air petunjuk dan nasehat, sehingga
akhlak itu menjadi salah satu kemampuan meresap dalam jiwanya kemudian buahnya
berwujud keutamaan, kebaikan dan cinta bekerja untuk kemanfaatan tanah air.
2. RUANG LINGKUP PENDDIKAN AGAMA ISLAM DAN
ILMU PENDIDIKAN ISLAM
1. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam
meliputi keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara hubungan manusia
dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan sesama manusia, dan ketiga hubungan
manusia dengan dirinya sendiri, serta hubungan manusia dengan makhluk lain dan
lingkungannya.
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam juga
identik dengan aspek-aspek Pengajaran Agama Islam karena materi yang terkandung
didalamnya merupakan perpaduan yang saling melengkapi satu dengan yang lainnya.
Apabila dilihat dari segi pembahasannya
maka ruang lingkup Pendidikan Agama Islam yang umum dilaksanakan di sekolah
adalah :[6]
a. Pengajaran keimanan
Pengajaran keimanan berarti proses belajar
mengajar tentang aspek kepercayaan, dalam hal ini tentunya kepercayaan menurut
ajaran Islam, inti dari pengajaran ini adalah tentang rukun Islam.
b. Pengajaran akhlak
Pengajaran akhlak adalah bentuk pengajaran
yang mengarah pada pembentukan jiwa, cara bersikap individu pada kehidupannya,
pengajaran ini berarti proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan supaya
yang diajarkan berakhlak baik.
c. Pengajaran ibadah
Pengajaran ibadah adalah pengajaran
tentang segala bentuk ibadah dan tata cara pelaksanaannya, tujuan dari
pengajaran ini agar siswa mampu melaksanakan ibadah dengan baik dan benar.
Mengerti segala bentuk ibadah dan memahami arti dan tujuan pelaksanaan ibadah.
d. Pengajaran fiqih
Pengajaran fiqih adalah pengajaran yang
isinya menyampaikan materi tentang segala bentuk-bentuk hukum Islam yang
bersumber pada Al-Quran, sunnah, dan dalil-dalil syar'i yang lain. Tujuan
pengajaran ini adalah agar siswa mengetahui dan mengerti tentang hukum-hukum
Islam dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari.
e. Pengajaran Al-Quran
Pengajaran Al-Quran adalah pengajaran yang
bertujuan agar siswa dapat membaca Al-Quran dan mengerti arti kandungan yang
terdapat di setiap ayat-ayat Al-Quran. Akan tetapi dalam prakteknya hanya ayat-ayat
tertentu yang di masukkan dalam materi Pendidikan Agama Islam yang disesuaikan
dengan tingkat pendidikannya.
f. Pengajaran sejarah Islam
Tujuan pengajaran dari sejarah Islam ini
adalah agar siswa dapat mengetahui tentang pertumbuhan dan perkembangan agama
Islam dari awalnya sampai zaman sekarang sehingga siswa dapat mengenal dan
mencintai agama Islam.
2. Ruang Lingkup Ilmu Pendidikan Islam
- Tujuan Pendidikan Ilmu
Secara umum, pendidikan Islam bertujuan
untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengalaman peserta
didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. (GBPP PAI, 1994). Tujuan pendidikan
Islam harus berorientasi pada hakekat pendidikan yang meliputi beberapa
aspeknya, misalnya tentang :
1. Memperhatikan sifat-sifat dasar manusia
yaitu konsep tentang manusia sebagai makhluk unik yang mempunyai potensi bawaan
seperti fitrah, bakat minat, dan karakter yang berkecenderungan pada Al-Hanif
(rindu akan kebenaran dari Tuhan) berupa agama Islam ( Al Kahfi ayat 29)
sebatas kapasitas dan ukuran yang ada.
2. Dimensi-dimensi kehidupan ideal Islam.
Dimensi-dimensi kehidupan ideal Islam mengandung nilai yang dapat meningkatkan
kesejahteraan hidup manusia di dunia untuk mengelola dan memanfaatkan dunia
sebagai bekal kehidupan di akherat.
- Pendidik
Saat ini pendidik diposisikan sebagai fasilitator/mediator yang
bertugas menfasilitasi atau membantu siswa selama proses penbelajaran
berlangsung. Pendidik tidak lagi dianggap sebagai satu-satunya sumber
informasi, sebab informasi juga bisa diperoleh dari peserta didik. Penciptaan
suasana menyenangkan dan adanya kesadaran emosional yang tidak dalam keadaan
tertekan akan mengaktifkan potensi otak dan menimbulkan daya berpikir yang
intuitif dan holistik.
- Peserta Didik
Siswa sebagai objek utama dalam pendidikan
memegang peranan yang sangat strategis. Artinya bahwa siswa dapat dijadikan
sebagai salah satu indikator terwujudnya sekolah berkualitas. Siswa sebagai
salah satu input di sekolah, sangat mempengaruhi pembentukan sekolah yang
berkualitas. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya latar
belakang peserta didik, kemampuan peserta didik, prinsip hidup, dan sebagainya.
- Model Pendidikan Islam
Model-model pembelajaran :
1. Modelpemprosesan informasi guru menjelaskan
bagaimana siswa selaku individu memberi respon yang datang dari lingkungannya.
2. Model pribadi diorientasikan kepada
perkembangan diri siswa selaku individu.
3. Model interaksi sosial menekankan hubungan
siswa dengan lingkungannya di sekolah, terutama di dalam kelas.
4. Model perilaku siswa diarahkan kepada
suatu pola belajar yang lebih terfokus pada hal-hal yang spesifik.
- Materi Pendidikan Islam
Materi pendidikan Islam yang harus
dipahami oleh peserta didik adalah Al-Qur’an. Baik ketrampilan membaca,
menghafal, menganalisa, dan sekaligus mengamalkan ajaran-ajarannya dalam
kehidupan sehari-hari. Hal ini dimaksudkan agar ajaran yang terkandung di dalam
Al-Qur’an tertanam dalam jiwa anak didik sejak dini.
- Alat Pendidikan Islam
Merupakan alat-alat yang dapat digunakan
selama melaksanakan pendidikan Islam, agar tujuan pendidikan Islam tersebut
lebih berhasil.
- Evaluasi
Evaluasi merupakan salah satu komponen
sistem pembelajaran pada khususnya, dan sistem pendidikan pada umumnya. Artinya
evaluasi merupakan suatu kegiatan yang tidak mungkin dielakkan dalam setiap
proses pembelajaran. Dengan kata lain, kegiatan evaluasi, baik evaluasi hasil
belajar maupun evaluasi pembelajaran, merupakan bagian integral yang tidak
terpisahkan dari kegiatan pendidikan.
3. KEGUNAAN ILMU PENDIDIKAN ISLAM
Kegunaan dapat diartikan dengan manfaat
atau sumbangan positif yang diberikan kepada manusia dan lingkungan
pendidikannya. Kalau berpatokan pada pandangan pragmatisme, setiap kebenaran
hanya ada apabila memberikan kegunaan dan manfaat. Dengan demkian, apabila
pendidikan Islam tidak memberikan kegunaan dan manfaat, lebih baik ditinggalkan
atau jangan dipraktikan. Untuk mengetahui bahwa ilmu pendidikan Islam itu patut
dan layak dikembangkan, harus diketahui kegunaannya.
Dilihat dari tujuan ilmu pendidikan Islam,
yakin menciptakan manusia yang beriman dan bertakwa, kegunaan pendidikan Islam
adalah sebagai berikut:[8]
1. Menambah wawasan keilmuan yang berkaitan
dengan eksistensi Allah dan seluruh ciptaan-Nya kepada anak didik.
2. Menguatkan iman dan memperkaya pandangan
anak didik tentang ajaran-ajaran Islam yang menjadi sumber kehidupan manusia
dan sumber ilmu pengetahuan.
3. Menjadi jihad dijalan Allah karena
mengembangkan ilmu pendidikan Islam merupakan ibadah.
4. Memperluas penafsiran dan memperdalam
pemaknaan ayat-ayat Al-Quran dan as-Sunah tentang berbagai hal yang menyangkut
hal yang universal
5. Meyakinkan anak didik bahwa al-Quran tidak
melewatkan satu masalah yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan
6. Menunjukan kepada dunia barat bahwa ajaran
islam merupakan sumber ajaran beragama dan ide-ide dasar dari seluruh
pengetahuan yang perkembangannya tidak mengenal waktu.
7. Secara praktis, ilmu pendidikan islam
berguna untuk memberikan keterampilan hidup yang islami.
8. Mencerdaskan anak didik.
9. Membentuk anak didik.
10. Membentuk akhlak yang mulia.
11. Membentuk manusia yang memiliki kepedulian
sosial, meneakan amar ma’ruf nahyi munkar.
12. Mengembangkan lembaga pendidikan Islam
agar bersaing dengan lembaga pendidikan umum atau sekuler.
13. Mengkaji al-Quran dan as-Sunnah dan
merumuskan teori-teori yang berkaitan dengan ilmu pendidikan islam.
14. Mengembangkan teori dan menguji teori
dengan paradigma pendidikan Ilsam.
15. Mengkaji berbagai teori pendidikn barat
dengan pendekatan ilmu pendidikan Islam.
16. Menciptakan lembaga pendidikan islam yang
bonafide.
17. Membangun citra lembaga pendidikan Islam
yang karismatik dan digandringi oleh umat Islam.
18. Menyiapkan kader ulama yang mempuni dalam
pendidikan Islam.
19. Membuktikan berbagai ide dasar ilmu
pengetahuan yang terapat dalam al-Quran dan as-Sunnah kedalam realitas
kehidupan dunia.
Semua
kegunaan ilmu pendidikan islam di atas merupakan cambuk bagi umat Islam,
terutama bagi para pendidik dan para pengurus lembaga prndidikan islam agar
terus meningkatkan kualitas materi pendidikan Islam, sumber daya manusia,
sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk kemajuan pendidikan Islam.
Manfaat
dan kegunaan pendidikan Islam merupan kenikmatan atau sesuatu yag akan
mengantarkan pada kenikmatan. Dengan bahasa lain merupakan tahshil al-ibqa.
Maksudnya adalah penghimpunan kenikmatan secara langsung dan penjagaan terhadap
kenikmatan tersebut dengan cara menjaganya dari kemudaratan dan sebab-sebabnya.
Kemaslahatan dn kegunaan pendidikan Islam merupakan dampak yang positif yang
diterima oleh pihak pelaku dan pihak lain yang memilki karakter yang sama,
sebagaimana pelakunya seorang diri, tetapi manfaatnya atau dampaknya dapat
menyeluruh. (Rachmat Syafe’i, 1999:117)
4. OBJEK ILMU PENDIDIKAN ISLAM
Pendidikan islam mengidentifikasi sasaran
pada tiga pengembangan fungsi manusia yang mana semua itu berjalan dengan misi
agama islam yang bertujuan memberikan rahmat bagi sekalian makhluk di alam ini:[9]
1.
Menyadarkan
manusia sebagai makhluk individu, yaitu makhluk yang hidup di tengah-tengah
makhluk lain, manusia harus memerankan fungsi dan tanggung jawabnya, manusia
akan mampu berperan sebagai makhluk Allah yang paling utama diantara makhluk
lainnya dan memfungsikan sebagai kholifah di muka bumi ini.
2.
Menyadarkan
manusia sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia harus mengadakan
interaksi dengan sesamanya dalam kehidupan bermasyarakat. Itulah sebabnya islam
mengajarkan persamaan, persaudaraan, gotong royong, dan bermusyawarah dengan
upaya membentuk masyarakat menjadi persekutuan hidup yang utuh.
3.
Menyadarkan
manusia sebagai hamba Allah SWT. Manusia sebagai makhluk berketuhanan, sikap
dan watak religiusitasnya perlu dikembangkan sedemikian rupa sehingga mampu
menjiwai dan mewarnai kehidupannya. Dalam fitrah manusia telah diberikan
kemampuan beragama. Dengan kesadaran demikian, manusia sebagai kholifah dimuka
bumi dan yang terbaik diantara makhluk lainnya akan mendorong untuk melakukan
pengelolaan serta mendayagunakan ciptaan Allah untuk kesejahteraan hidup
bersama dengan yang lainnya.
SIMPULAN
Setelah berbagai pembahasan di atas dapat
ditarik kesimpulannya sebagai berikut :
1. Pendidikan Islam adalah proses
transisternalisasi atau transaksi pengetahuan dan nilai-nilai Islam kepada
peserta didik malalui upaya pengajaran, pembiasaan, bimbingan, pengasuhan,
pengawasan, dan pengembangan potensi, guna mencapai keselarasan dan kesempurnaan
hidup didunia dan akhirat.
2. Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam
meliputi keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara hubungan manusia
dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan sesama manusia, dan ketiga hubungan
manusia dengan dirinya sendiri, serta hubungan manusia dengan makhluk lain dan
lingkungannya.
3. Manfaat dan kegunaan pendidikan Islam
merupan kenikmatan atau sesuatu yag akan mengantarkan pada kenikmatan. Dengan
bahasa lain merupakan tahshil al-ibqa. Maksudnya adalah penghimpunan kenikmatan
secara langsung dan penjagaan terhadap kenikmatan tersebut dengan cara
menjaganya dari kemudaratan dan sebab-sebabnya. Kemaslahatan dn kegunaan
pendidikan Islam merupakan dampak yang positif yang diterima oleh pihak pelaku
dan pihak lain yang memilki karakter yang sama, sebagaimana pelakunya seorang
diri, tetapi manfaatnya atau dampaknya dapat menyeluruh.
4. Pendidikan islam mengidentifikasi sasaran
pada tiga pengembangan fungsi manusia yang mana semua itu berjalan dengan misi
agama islam yang bertujuan memberikan rahmat bagi sekalian makhluk di alam ini:
Menyadarkan manusia sebagai makhluk individu, Menyadarkan manusia sebagai
makhluk sosial, dan Menyadarkan manusia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar