Sabtu, 05 September 2015

HADITS TENTANG PENDIDIKAN



  SANAD DAN MATAN HADIS
ٲخبرنا الحسين بن عبدالله بن يزيدالقطان, حدثنا ادم حدثنا موس بن مروان الرقي, حدثنا مبشر بن ٳسماعيل,عن الاوزاعي, عن الزھري, عن حميد بن عبد الرحمن, عن ٲبي ھريرۃ عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : كل مولود يولد على الفطرة فٲبواه ٲن يھودانه ٲوينصرانه اويمخسانه
TERJEMAHAN
“ Diriwayatkan dari Abu Hurairah ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda; Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah maka orang tuanyalah yang akan menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi”.
BIBLIOGRAFI PERAWI
Al-Auza’i
Beliau adalah Abu Amru Abdurrahman bin Amru bin Muhammad al-Auza’i ad-Dimasyqi, beliau adalah ulama dari Syam yang kemudian berpindah ke Beirut sampai wafatnya, yang mendapat julukan Syaikhul Islam. Beliau lahir tatkala sebagian para sahaat Nabi shollallohu ‘alaihiwasallam masihhidup. Al-Auza’i merupakan nisbat kepada sebuah desa yang terkenal di kota Hamadan, Damsyiq yang bernama Al-Auza’. Beliau lahir pada tahun 88 H, dikenal sebagai orang yang baik, utama, memiliki banyak ilmu, baik dalam bidang hadits maupun fikih, dan ucapan beliau dipakai sebagai hujah. Beliau banyak belajar kepada paratabi’in (yaitu orang-orang yang menuntut / menerima ilmu langsung dari para sahabat Rasululloh). Di antaranya adalah: Atha’ bin abi Rabbaah, Abu Ja’far al-Baaqir, Qatadah, Bilal bin Sa’ad, Az-Zuhri, Yahya bin Abu Katsir, Ismail bin Ubaidillah bin Abul Muhajir, Muth’im bin al-Miqdam, Umar bin Hani’, Muhammad bin Ibrahim, Salim bin Abdulloh, Syadad abu Ammar, Ikrimah bin Khalid, ‘Alqomah bin Martsad, Muhammad bin Sirin, Mauimun bin Mihran, Nafi’ maulaIbnu Umar, dan masih banyak lagi dari para Tabi’in dan yang lainnya. Amat banyak penuntut ilmu yang belajar kepada beliau. Di antara murid-murid yang meriwayatkan dari beliau, Ibnu Syihab Az-Zuhri, Syu’bah, Sufyanats-Tsauri, Yunus bin Yazid, Malik, IbnulMubarok, Abu Ishaq al-Fazari, Yahya al-Qadhi, Yahya Al-Qaththan, Muhammad bin Katsir, Muhammad bin Syu’aib dan masih banyak lagi. Al-Auza’i tidak meninggalkan harta warisan melainkan uangsebanyak 6 dinar. Beliau meninggal pada tahun 153 H, dan kebanyakan ulama berkata bahwa beliau meningga lpada tahun 157 H di bulan Shafar . Az-Zuhri Nama sebenarnya adalah Muhammad bin Muslim bin Abdullah. Az-Zuhri meriwayatkan hadits bersumber dari Abdullah bin Umar, Abdullah bin Ja’far, Sahal bin Sa’ad, Urwah bin az-Zubair, Atha’ bin Abi Rabah. Ia juga mempunyai riwayat-riwayat yang mursal dari Ubadah bin as-Shamit, Abu Hurairah, Rafi’ bin Khudaij, dan beberapa lainnya. Imam al-Bukhari berpendapat bahwa sanad az-Zuhri yang paling shahih adalah az-Zuhri, dari Salim, dari ayahnya. Sedangkan Abu Bakar bin Abi Syaibah menyatakan bahwa sanadnya yang paling shahih adalah az-Zuhri, dari Ali bin Husain, dari bapaknya dari kakeknya (Ali bin Abi Thalib)”.Ia wafat di Sya’bad pada tahun 123 H, ada yang mengatakan ia wafat tahun 125 H .

SABABUL WURUD
Dari aswad katanya: aku mendatangi rasulullah dan aku ikut perang bersamanya. Kami memperoleh kemenangan namun pada hari itu orang-orang terus saling berbunuhan sehingga merekapun membunuh anak-anak. Halitu disampaikan kepada rasulullah, maka rasulullah bersabda: “ keterlaluan, sampai hari ini mereka masih saling membunuh sehingga banyak anak-anak terbunuh”. Berkatalah seorang laki-laki: “ ya rasulullah, mereka adalah anak orang-orang musyrik” kata rasulullah; ‘ ketahuilah, sesungguhnya penopang kami adalah orang-orang musyrik itu. Jangan membunuh keturunan, jangan membunuh keturunan”. Kemudian beliaupun bersabda: “ setiap anak dilahirkan, dilahirkan di atas fitrah ( suci). maka senantiasa ia berada dalam keadaan suci, sampai lidahnya berbicara. kedua orang tuanyala yang menjadikannya yahudi atau nasrani atau majusi”.
Keterangan
Maka manakala bayi itu dibiarkan pada keadaan dan tabiatnya, tidak ada pengaruh luar yang mempengaruhinya berupa pendidikan yang merusak atau taklid kepada kedua orang tuanya dan yang selainnya niscaya bayi tersebut kelak akan melihat petunjuk kearah tauhid dan kebenaran rasul saw dan hal ini merupakan gambaran atau nalar yang baik yang akan menyampaikannya kearah petunjuk dan kebenaran sesuai dengan fitrahnya yang asli dan dia kelak tidak akan memilih kecuali memilih-milih ( agama Ajaran ) yang hanif .
KANDUNGAN HADIS
Usaha-usaha pendidikan dan pengajaran harus dimulai sejak anak didik lahir ke dunia ini, anak adalah amanah Allah kepada orang tuanya. Fitrah anak yang mempercayai adanya Allah SWT.harus disalurkan sewajarnya,dibimbing dan diarahkan kepada rasa iman kepada Allah dan mencintai-Nya pula. Proses pendidikan dan pengajaran Tauhid harus dimulai sejak lahir anak ke dunia ini.
Proses pendidikan dan pengajaran Tauhid terhadap anak harus diperhatikan orang tua. pendidikan dan pengajaran Tauhid itu melalui tiga proses yaitu:
o   Pembentukan pembiasaan
o   Pembentukan pengertian
o   Pembentukan budi luhur
tahap pembentukan pembiasaan ini meliputi sejak ia lahir hingga sebagian masa sekolah. Pada masa ini anak memiliki kesukaan meniru hal yang dilihat dan didengarnya. Kecenderungan manusia untuk meniru belajar lewat peniruan menyebabkan ketauladan sangat penting. Kesukaan meniru inilah yang dimanfaatkan dan diarahkan pada pengenalan kepada Allah. Keteladan dalam pendidikan agama islam merupakan metode yang meyakinkan keberhasilan dalam mempersiapkan dan membentuk moralspritual dan sosial anak. Hal ini adalah karena pendidikan merupakan contoh terbaik dalam pandangan anak yang akan ditirunya dalam perbuatan serta tata santunnya. Disadari atau tidak disadari terpatri dalam jiwa dan perasaannya gambaran seorang pendidik, dan tercermin dalam ucapan dan perbuatan material dan spiritual. tahap pembentukan pengertian meliputi pada masa sekolah sampai menjelang remaja. Ada suatu hal yang perlu diperhatikanpada anak usia menjelang usia sekolah yaitu anak suka berkhayal, karenanya kekhayalannya itu perlu mendapat penyaluran pada pengenalan kepada Allah.Masa remaja adalah masa peralihan dan persiapan untuk dewasa, anak diarahkan untuk pada penginsyafan tentang kenyataan , mengerti dan menyadari bahwa segala apa saja yang ada didunia ini adalah makhluk Allah, semuanya diciptakan oleh Allah. apabila pertumbuhan dan perkembangan pengenalan kepada allah itu berjalan dengan baik dan lancar , segala kebiasaan yang baik jadi amalannya, maka dalam usia remaja terbentuklah rasa iman kepada allah kepada allah dengan mendalam dan lebih disempurnakan lagi pada usia dewasa yang dimatangkan dengan pendidikan dan pengajarannya atau pengalamannya.

KELUARGA SEBAGAI LINGKUNGAN PENDIDIKAN

Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama kali memperoleh pendidikan. Bimbingan lingkungan keluarga merasa bertanggung jawab terhadap pembentukan waktu dan pertumbuhan jasmani anak. Setiap anggota keluarga mempunyai peran, tugas dan tanggung jawab masing-masing, mereka memberikan pengaruh pada proses pembiasaan pendidikan di dalam keluarga merupakan dasar yang berkelanjutan diteruskan pada pendidikan selanjutnya. Salah satu fungsi keluarga adalah melaksanakan pendidikan. Dalam hal ini orang tua adalah pengemban tanggung jawab pendidikan anak. Pendidkan dalam keluarga dilaksanakan atas dasar tanggung jawab kodrati dan atas dasar kasih sayangyang secara naluriah muncul pada diri orang tua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar