SANAD DAN MATAN HADIS
ٲخبرنا الحسين بن عبدالله بن يزيدالقطان, حدثنا ادم حدثنا موس بن مروان الرقي,
حدثنا مبشر بن ٳسماعيل,عن الاوزاعي, عن الزھري, عن حميد بن عبد الرحمن, عن ٲبي
ھريرۃ عن النبي صلى
الله عليه وسلم قال : كل مولود
يولد على الفطرة فٲبواه ٲن يھودانه ٲوينصرانه اويمخسانه
TERJEMAHAN
“ Diriwayatkan dari Abu Hurairah ia
berkata: Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda; Setiap anak dilahirkan dalam
keadaan fitrah maka orang tuanyalah yang akan menjadikannya Yahudi, Nasrani,
atau Majusi”.
BIBLIOGRAFI PERAWI
Al-Auza’i
Beliau adalah Abu Amru Abdurrahman bin Amru bin Muhammad al-Auza’i ad-Dimasyqi, beliau adalah ulama dari Syam yang kemudian berpindah ke Beirut sampai wafatnya, yang mendapat julukan Syaikhul Islam. Beliau lahir tatkala sebagian para sahaat Nabi shollallohu ‘alaihiwasallam masihhidup. Al-Auza’i merupakan nisbat kepada sebuah desa yang terkenal di kota Hamadan, Damsyiq yang bernama Al-Auza’. Beliau lahir pada tahun 88 H, dikenal sebagai orang yang baik, utama, memiliki banyak ilmu, baik dalam bidang hadits maupun fikih, dan ucapan beliau dipakai sebagai hujah. Beliau banyak belajar kepada paratabi’in (yaitu orang-orang yang menuntut / menerima ilmu langsung dari para sahabat Rasululloh). Di antaranya adalah: Atha’ bin abi Rabbaah, Abu Ja’far al-Baaqir, Qatadah, Bilal bin Sa’ad, Az-Zuhri, Yahya bin Abu Katsir, Ismail bin Ubaidillah bin Abul Muhajir, Muth’im bin al-Miqdam, Umar bin Hani’, Muhammad bin Ibrahim, Salim bin Abdulloh, Syadad abu Ammar, Ikrimah bin Khalid, ‘Alqomah bin Martsad, Muhammad bin Sirin, Mauimun bin Mihran, Nafi’ maulaIbnu Umar, dan masih banyak lagi dari para Tabi’in dan yang lainnya. Amat banyak penuntut ilmu yang belajar kepada beliau. Di antara murid-murid yang meriwayatkan dari beliau, Ibnu Syihab Az-Zuhri, Syu’bah, Sufyanats-Tsauri, Yunus bin Yazid, Malik, IbnulMubarok, Abu Ishaq al-Fazari, Yahya al-Qadhi, Yahya Al-Qaththan, Muhammad bin Katsir, Muhammad bin Syu’aib dan masih banyak lagi. Al-Auza’i tidak meninggalkan harta warisan melainkan uangsebanyak 6 dinar. Beliau meninggal pada tahun 153 H, dan kebanyakan ulama berkata bahwa beliau meningga lpada tahun 157 H di bulan Shafar . Az-Zuhri Nama sebenarnya adalah Muhammad bin Muslim bin Abdullah. Az-Zuhri meriwayatkan hadits bersumber dari Abdullah bin Umar, Abdullah bin Ja’far, Sahal bin Sa’ad, Urwah bin az-Zubair, Atha’ bin Abi Rabah. Ia juga mempunyai riwayat-riwayat yang mursal dari Ubadah bin as-Shamit, Abu Hurairah, Rafi’ bin Khudaij, dan beberapa lainnya. Imam al-Bukhari berpendapat bahwa sanad az-Zuhri yang paling shahih adalah az-Zuhri, dari Salim, dari ayahnya. Sedangkan Abu Bakar bin Abi Syaibah menyatakan bahwa sanadnya yang paling shahih adalah az-Zuhri, dari Ali bin Husain, dari bapaknya dari kakeknya (Ali bin Abi Thalib)”.Ia wafat di Sya’bad pada tahun 123 H, ada yang mengatakan ia wafat tahun 125 H .
Beliau adalah Abu Amru Abdurrahman bin Amru bin Muhammad al-Auza’i ad-Dimasyqi, beliau adalah ulama dari Syam yang kemudian berpindah ke Beirut sampai wafatnya, yang mendapat julukan Syaikhul Islam. Beliau lahir tatkala sebagian para sahaat Nabi shollallohu ‘alaihiwasallam masihhidup. Al-Auza’i merupakan nisbat kepada sebuah desa yang terkenal di kota Hamadan, Damsyiq yang bernama Al-Auza’. Beliau lahir pada tahun 88 H, dikenal sebagai orang yang baik, utama, memiliki banyak ilmu, baik dalam bidang hadits maupun fikih, dan ucapan beliau dipakai sebagai hujah. Beliau banyak belajar kepada paratabi’in (yaitu orang-orang yang menuntut / menerima ilmu langsung dari para sahabat Rasululloh). Di antaranya adalah: Atha’ bin abi Rabbaah, Abu Ja’far al-Baaqir, Qatadah, Bilal bin Sa’ad, Az-Zuhri, Yahya bin Abu Katsir, Ismail bin Ubaidillah bin Abul Muhajir, Muth’im bin al-Miqdam, Umar bin Hani’, Muhammad bin Ibrahim, Salim bin Abdulloh, Syadad abu Ammar, Ikrimah bin Khalid, ‘Alqomah bin Martsad, Muhammad bin Sirin, Mauimun bin Mihran, Nafi’ maulaIbnu Umar, dan masih banyak lagi dari para Tabi’in dan yang lainnya. Amat banyak penuntut ilmu yang belajar kepada beliau. Di antara murid-murid yang meriwayatkan dari beliau, Ibnu Syihab Az-Zuhri, Syu’bah, Sufyanats-Tsauri, Yunus bin Yazid, Malik, IbnulMubarok, Abu Ishaq al-Fazari, Yahya al-Qadhi, Yahya Al-Qaththan, Muhammad bin Katsir, Muhammad bin Syu’aib dan masih banyak lagi. Al-Auza’i tidak meninggalkan harta warisan melainkan uangsebanyak 6 dinar. Beliau meninggal pada tahun 153 H, dan kebanyakan ulama berkata bahwa beliau meningga lpada tahun 157 H di bulan Shafar . Az-Zuhri Nama sebenarnya adalah Muhammad bin Muslim bin Abdullah. Az-Zuhri meriwayatkan hadits bersumber dari Abdullah bin Umar, Abdullah bin Ja’far, Sahal bin Sa’ad, Urwah bin az-Zubair, Atha’ bin Abi Rabah. Ia juga mempunyai riwayat-riwayat yang mursal dari Ubadah bin as-Shamit, Abu Hurairah, Rafi’ bin Khudaij, dan beberapa lainnya. Imam al-Bukhari berpendapat bahwa sanad az-Zuhri yang paling shahih adalah az-Zuhri, dari Salim, dari ayahnya. Sedangkan Abu Bakar bin Abi Syaibah menyatakan bahwa sanadnya yang paling shahih adalah az-Zuhri, dari Ali bin Husain, dari bapaknya dari kakeknya (Ali bin Abi Thalib)”.Ia wafat di Sya’bad pada tahun 123 H, ada yang mengatakan ia wafat tahun 125 H .
SABABUL WURUD
Dari aswad katanya: aku mendatangi
rasulullah dan aku ikut perang bersamanya. Kami memperoleh kemenangan namun
pada hari itu orang-orang terus saling berbunuhan sehingga merekapun membunuh
anak-anak. Halitu disampaikan kepada rasulullah, maka rasulullah bersabda: “
keterlaluan, sampai hari ini mereka masih saling membunuh sehingga banyak
anak-anak terbunuh”. Berkatalah seorang laki-laki: “ ya rasulullah, mereka
adalah anak orang-orang musyrik” kata rasulullah; ‘ ketahuilah, sesungguhnya
penopang kami adalah orang-orang musyrik itu. Jangan membunuh keturunan, jangan
membunuh keturunan”. Kemudian beliaupun bersabda: “ setiap anak dilahirkan,
dilahirkan di atas fitrah ( suci). maka senantiasa ia berada dalam keadaan
suci, sampai lidahnya berbicara. kedua orang tuanyala yang menjadikannya yahudi
atau nasrani atau majusi”.
Keterangan
Maka manakala bayi itu dibiarkan pada keadaan dan tabiatnya, tidak ada pengaruh luar yang mempengaruhinya berupa pendidikan yang merusak atau taklid kepada kedua orang tuanya dan yang selainnya niscaya bayi tersebut kelak akan melihat petunjuk kearah tauhid dan kebenaran rasul saw dan hal ini merupakan gambaran atau nalar yang baik yang akan menyampaikannya kearah petunjuk dan kebenaran sesuai dengan fitrahnya yang asli dan dia kelak tidak akan memilih kecuali memilih-milih ( agama Ajaran ) yang hanif .
Maka manakala bayi itu dibiarkan pada keadaan dan tabiatnya, tidak ada pengaruh luar yang mempengaruhinya berupa pendidikan yang merusak atau taklid kepada kedua orang tuanya dan yang selainnya niscaya bayi tersebut kelak akan melihat petunjuk kearah tauhid dan kebenaran rasul saw dan hal ini merupakan gambaran atau nalar yang baik yang akan menyampaikannya kearah petunjuk dan kebenaran sesuai dengan fitrahnya yang asli dan dia kelak tidak akan memilih kecuali memilih-milih ( agama Ajaran ) yang hanif .
KANDUNGAN HADIS
Usaha-usaha
pendidikan dan pengajaran harus dimulai sejak anak didik lahir ke dunia ini,
anak adalah amanah Allah kepada orang tuanya. Fitrah anak yang mempercayai
adanya Allah SWT.harus disalurkan
sewajarnya,dibimbing dan diarahkan kepada rasa iman kepada Allah dan mencintai-Nya
pula. Proses pendidikan dan pengajaran Tauhid harus dimulai sejak lahir anak ke
dunia ini.
Proses pendidikan dan pengajaran Tauhid terhadap anak harus diperhatikan orang tua. pendidikan dan pengajaran Tauhid itu melalui tiga proses yaitu:
Proses pendidikan dan pengajaran Tauhid terhadap anak harus diperhatikan orang tua. pendidikan dan pengajaran Tauhid itu melalui tiga proses yaitu:
o
Pembentukan
pembiasaan
o
Pembentukan
pengertian
o
Pembentukan
budi luhur
tahap
pembentukan pembiasaan ini meliputi sejak ia lahir hingga sebagian masa
sekolah. Pada masa ini anak memiliki kesukaan meniru hal yang dilihat dan
didengarnya. Kecenderungan manusia untuk meniru belajar lewat peniruan
menyebabkan ketauladan sangat penting. Kesukaan meniru inilah yang dimanfaatkan
dan diarahkan pada pengenalan kepada Allah. Keteladan dalam pendidikan agama
islam merupakan metode yang meyakinkan keberhasilan dalam mempersiapkan dan
membentuk moralspritual dan sosial anak. Hal ini adalah karena pendidikan
merupakan contoh terbaik dalam pandangan anak yang akan ditirunya dalam
perbuatan serta tata santunnya. Disadari atau tidak disadari terpatri dalam
jiwa dan perasaannya gambaran seorang pendidik, dan tercermin dalam ucapan dan
perbuatan material dan spiritual. tahap pembentukan pengertian meliputi pada
masa sekolah sampai menjelang remaja. Ada suatu hal yang perlu diperhatikanpada
anak usia menjelang usia sekolah yaitu anak suka berkhayal, karenanya
kekhayalannya itu perlu mendapat penyaluran pada pengenalan kepada Allah.Masa remaja adalah masa peralihan dan persiapan
untuk dewasa, anak diarahkan untuk pada penginsyafan tentang kenyataan ,
mengerti dan menyadari bahwa segala apa saja yang ada didunia ini adalah
makhluk Allah, semuanya diciptakan oleh Allah. apabila pertumbuhan dan
perkembangan pengenalan kepada allah itu berjalan dengan baik dan lancar ,
segala kebiasaan yang baik jadi amalannya, maka dalam usia remaja terbentuklah
rasa iman kepada allah kepada allah dengan mendalam dan lebih disempurnakan
lagi pada usia dewasa yang dimatangkan dengan pendidikan dan pengajarannya atau
pengalamannya.
KELUARGA SEBAGAI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Lingkungan
keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga
inilah anak pertama kali memperoleh pendidikan. Bimbingan lingkungan keluarga
merasa bertanggung jawab terhadap pembentukan waktu dan pertumbuhan jasmani
anak. Setiap anggota keluarga mempunyai peran, tugas dan tanggung jawab
masing-masing, mereka memberikan pengaruh pada proses pembiasaan pendidikan di
dalam keluarga merupakan dasar yang berkelanjutan diteruskan pada pendidikan
selanjutnya. Salah satu fungsi keluarga adalah melaksanakan pendidikan. Dalam hal
ini orang tua adalah pengemban tanggung jawab pendidikan anak. Pendidkan dalam
keluarga dilaksanakan atas dasar tanggung jawab kodrati dan atas dasar kasih
sayangyang secara naluriah muncul pada diri orang tua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar