A. Pengertian Lingkungan Pendidikan
Lingkungan
secara umum diartikan sebagai kesatuan ruang dengan segala benda, daya,
keadaan, dan mahluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidupa
lainnya. Lingkungan dibedakan menajdi lingkungan alam hayati, lingkungan alam
non hayati, lingkungan buatan dan lingkungan sosial. Sebagai contoh saat berada
di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru
serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta
hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara,
meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai
macam benda mati yang ada di sekitar.
Pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
atau pelatihan agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi
dirinya supaya memiliki kekuatan spiritual keagamaan, emosional, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya dan masyarakat.
Sedangkan
lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai berbgai factor lingkungan yang
berpengaruh terhadap praktek pendidikan. Lingkungan pendidikan sebagai berbagai
lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan, yang merupakan bagian dari
lingkungan sosial.
B. Jenis Lingkungan Pendidikan
a.
Jenis Lingkungan Pendidikan
Mengacu pada
pengertian lingkungan pendidikan seperti
tertulis diatas, maka lingkungan pendidikan dapat dibedakan atau dikategorikan
menjadi 3 macam lingkungan yaitu (1) lingkungan pendidikan keluarga; (2)
lingkungan pendidikan sekolah ; (3) lingkungan pendidikan masyarakat atau biasa
disebut tripusat Oleh KI Hajar Dewantara
lingkungan ketiga disebut sebagai perkumpulan pemuda.
1.
Lingkungan Pendidikan Keluarga
Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua,
bersifat informal, yang pertama dan utama dialamai oleh anak serta lembaga
pendidikan yang bersifat kodrati orang tua bertanggung jawab memelihara,
merawat, melindungi, dan mendidik anak agar tumbuh adn berkembang dengan baik.
Pendidikan keluarga disebut pendidikan utama karena di dalam lingkungan ini
segenap potensi yang dimiliki manusia terbentuk dan sebagian dikembangkan.
Bahkan ada beberapa potensi yang telah berkembang dalam pendidikan keluarga.
Pendidikan keluarga dapat diebdakan menjadi
dua yakni :
a)
Pendidikan prenatal (pendidikan sebelum
lahir)
Merupakan
pendidikan yang berlangsung selama anak belum lahir atau masih dalam kandungan.
Pendidikan prenatal lebih dipengaruhi kepada kebudayaan lingkungan setempat.
Sebagai contoh dalam masyarakat jawa dikenal berbagai macam upacara adat selama
anak masih ada dalam kandungan seperti neloni, mitoni. Selain upacara-upacara
adat untuk menyelamati anak yang masih dalam kandungan dalam masyarakat jawa
dikenal juga berbagai macam sirikan (hal-hal yang harus dihindari) selama anak
masih dalam kandungan.
Dalam
kehidupan yang lebih modern sekarang ini, terdapat pula model pendidikan
prenatal. Seperti mendengarkan lagu-lagu klasik selama anak masih dalam
kandungan, melakukan pemerikasaan rutin ke dokter kandungan atau mengkonsumsi
nutrisi yang baik bagi si jabang bayi adalah contoh-contoh pendidikan prenatal
dalam kehidupan modern.
Secara
sederhana pendidikan prenatala dalam keluarga bertujuan untuk menjamin agar si
jabang bayi sehat selama dalam kandungan hingga nanti pada akhirnya dapat
terlahir dengan proses yang lancer dan selamat.
b)
Pendidikan postnatal (pendidikan setelah
lahir)
Merupakan
pendidikan manusia dalam lingkungan keluarga di mulai dari manusia lahir hingga
akhir hayatnya. Segala macam ilmu kehidupan yang diperoleh dari keluarga
merupakan hasil dari proses pendidikan keluarga postnatal. Dari manusia lahir
sudah diajari bagaimana caranya tengkurap, minum, makan, berjalan hingga
tentang ilmu agama.
Sama
seperti pendidikan prenatal yang tujuan adalah menjamin manusia lahir ke dunia,
pendidikan postnatal ditujukan sebagai jaminan agar manusia dapat menjadi
manusia yang baik dan tidak mengalami kesulitan berarti selama proses manusia
hidup.
Bagaimana manusia bersikap tentang segala
macam lingkungannya di luar lingkungan keluarag sangat tergantung pada
bagaimana proses pendidikan keluarga berlangsung. Dalam dunia modern seperti
sekarang, bagaimana pendidikan keluarga berlangsung tidak sepenuhnya tergantung
pada orang tua namun bisa juga dipengaruhi oleh orang lain yang notabene bukan
bagian dari keluarga. Ini bisa terjadi karena kesibukan orangtua maka orangtua
lebih cenderung untuk menyewa orang lain untuk merawat (mengasuh) anaknya.
2.
Lingkungan Pendidikan Sekolah
Tidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan
oleh orang tua dalam keluarga, terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai
macam keterampilan. Oleh karena itu dikirimkan anak ke sekolah. Seiring dengan
perkembangan peradaban manusia, sekolah telah mencapai posisi yang sangat sentral
dan belantara pendidikan keluarga. Hal ini karena pendidikan telah berimbas
pola piker ekonomi yaitu efektivitas dan efesiensi dan hal ini telah menjadi
semacam ideology dalam proses pendidikan di sekolah.
3.
Lingkungan Pendidikan Masyarakat
Dalam konteks pendidikan, masyarakat
merupakan lingkungan lingkungan keluarga dan sekolah. Pendidikan yang dialami
dalam masyarakat ini, telah mulai ketika anak-anak untuk beberapa waktu setelah
lepas dari asuhan keluarga dan berada di luar dari pendidikan sekolah. Dengan
demikian, berarti pengaruh pendidikan tersebut tampaknya lebih luas.
Corak dan ragam pendidikan yang dialami
seseorang dalam masyarakat banyak sekali, ini meliputi segala bidang, baik
pembentukan kebiasaan-kebiasaan, pembentukan pengertia-pengertian
(pengetahuan), sikap dan minat, maupun pembentukan kesusilaan dan keagamaan.
b.
Hubungan Antara Lingkungan Pendidikan dengan
Proses Pendidikan Manusia
Setiap pusat
pendidikan dapat berpeluang memberikan kontribusi yang besar dalam ketiga
kegiatan pendidikan, yakni:
1.
pembimbingan dalam upaya pemantapan pribadi
yang berbudaya
2.
pengajaran dalam upaya penguasaan pengetahuan
3.
pelatihan dalam upaya pemahiran keterampilan.
C. Fungsi Lingkungan Pendidikan Terhadap Proses
Pendidikan Manusia
Secara umum
fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam interaksi
dengan berbagai lingkungan sekitarnya, utamanaya berbagai sumber daya
pendidikan yang tersedia, agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang optimal.
Antara lingkungan yang sau dengan lingkungan yang lain tidka mungkin untuk
berdiri sendiri. Terdapat hubungan timbale balik dan saling mempengaruhi antar
lingkungan pendidikan.
Lingkungan
keluarga sebagai dasar pembentukan sikap dan sifat manusia. Lingkungan sekolah
sebagai bekal skil dan ilmu pengetahuan, sedangkan lingkungan masayarakat
merupakan tempat praktek dari bekal yang diperoleh di keluarga dan sekolah
sekaligus sebagai tempat pengembangan kemampuan diri.
Melihat hal
diatas maka sudah selayaknya terdapat koordinasi antar lingkungan sehingga
terjadi keselarasan dan keserasian dalam menjadikan manusia yang berpendidikan
dan berkepribadian unggul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar